Cara Membuat Kolam Ikan Lele Yang Lebih Ekonomis
Ilustrasi
Kolam untuk budidaya lele mempunyai banyak bentuk dan juga macam. Begitu juga dari berbagai material yang dipakai. Sehingga para pembudidaya yang akan terjun ke dalam usaha ini dapat memilih jenis dan bentuk kolam yang sesuai dengan kebutuhan.
Kolam yang ekonomis menjadi pilihan terbanyak bagi seorang pembudidaya ikan. Karena dapat menekan biaya produksi awal yaitu fasilitas untuk melakukan usaha budidaya tersebut.
Cara membuat kolam ikan lele yang lebih ekonomis yaitu dengan menggunakan bahan bambu dan juga terpal. Jika dibandingkan dengan menggunakan kolam tembok atau beton terasa sangat menguras modal. Maka hal tersebut tidak cocok bagi pemula yang masih minim modal.
Alat dan bahan :
- Terpal
- Bambu
- Paku
- Palu
- Tali tambang
- Gergaji
- Pipa ukuran 3"
- Pisau atau parang
Cara membuat :
- Potong bambu sesuai dengan ukuran yang dikehendaki. Belah bambu menjadi 6 bagian bila diameter bambu besar. Bila diameternya kecil cukup belah menjadi 4 bagian saja. Agar lebih kuat menahan tekanan air kolam.
- Serut bambu dengan pisau atau parang yang tajam. Untuk menghilangkan bagian tajam dari sisi belahan bambu. Sehingga lebih memudahkan pada saat merakit kontruksi kolam.
- Rakit bambu dengan di kunci menggunakan paku. Lakukan dengan hati-hati agar bilahan bambu yang sudah di ukur tidak pecah. Rakit seperti gambar dibawah
Gambar 1
- Setelah itu buat patok yang berguna untuk menopang dinding kolam. Patok juga terbuat dari bambu utuh yang di potong sesuai ukuran kedalaman kolam. Karena kolam ini tidak di gali sehingga ukuran patok cukup dilebihi sepanjang 30 cm dari ukuran kedalaman kolam. Semakin banyak patok semakin baik, karena mampu untuk menahan tekanan dari air kolam.
- Ratakan tanah pada permukaan yang akan digunakan sebagai dasar kolam. Beri saluran irigasi untuk tempat pipa pembuangan.
- Setelah patok dan rakitan dinding kolam sudah siap. Rakit kolam dengan bentuk persegi panjang atau persegi sesuai selera pada tanah yang sudah diratakan sebelumnya.
- Buat lubang untuk patok yang agak dalam agar patok dapat tertancap kuat pada tanah. Lalu tempelkan dinding pada patok, kunci dengan ikatan tali tambang dan menggunakan paku.
Gambar 2
- Langkah selanjutnya adalah pemasangan terpal pada kontruksi kolam yang sudah jadi. Sebaiknya gunakan terpal meteran yang bisa dibeli dengan ukuran selera kita sendiri. Harganya cukup murah, selain itu dengan menggunakan terpal meteran maka bisa menentukan lebar dan luas kolam menurut kebutuhan lahan. Karena terpal meteran sendiri bisa di lem bila kurang lebar atau kurang panjang.
- Pasang terpal pada kontruksi kolam. Usahakan terpal tidak mengendur, karena dikhawatirkan bisa menyebabkan kebocoran. Sebelum memasang, periksa terlebih dahulu kondisi permukaan tanah. Jangan sampai ada batu atau kerikil yang tajam.
- Rapikan pada bagian pojokan kolam. Biasanya para pembudidaya tidak begitu memperhatikan hal ini pada saat pemasangan terpal. Padahal pemasangan terpal adalah hal yang sangat vital dan jangan sampai ada kesalahan. Bisa jadi bukannya kuat menahan tekanan air tapi malah membuat kolam bocor dan cepat mengering.
- Setelah pemasangan terpal selesai. Lanjut pada pemasangan saluran pembuangan yang terbuat dari pipa ukuran 3"
- Buat terlebih dahulu tempat pembuangannya. Berikan tanda menggunakan spidol atau sejenisnya. Lalu lubangi tepat pada tanda tersebut.
Gambar 3
- Rakit pipa pembuangan dengan cara jepit lubang pada terpal yang sudah di lubangi sesuai tanda tersebut menggunakan pipa pembuangan. Pastikan sambungan pipa tidak bocor, sehingga kolam tidak kekeringan.
Gambar 4
- Pipa saluaran pembuangan berada di luar dengan cara di tambahkan sambungan siku (L). Usahakan tinggi saluran pembuangan melebihi tanah sekitar agar tidak tertup tanah yang terbawa air pada saat musim hujan.
Gambar 5
Gambar 6
- Agar pembuangan mudah dilakukan, sebaiknya pipa yang digunakan tidak kurang dari 3". Sehingga debit air pembuangan bisa lebih tinggi.
