Penyebab Ruginya Usaha Budidaya Lele Dan Cara Tepat Pencegahannya
Penyebab Ruginya Usaha Budidaya Lele Dan Cara Tepat Pencegahannya
Budidaya lele yang mempunyai prospek baik dan menguntungkan. Namun banyak pembudidaya yang mengalami kegagalan. Dan parahnya pencegahan yang tepat belum dilakukan secara maksimal oleh pembudidaya. Sehingga banyak pembudidaya lele yang merugi.
Dalam budidaya lele seharusnya pengalaman dan ilmu mutlak harus dimiliki oleh pembudidaya. Sehingga resiko yang menyebabkan kerugian dapat diatasi secara baik dan bisa membuat budidaya lele menjadi layak untuk dijadikan usaha.
Banyak sekali penyebab ruginya budidaya lele yang sering ditemui dalam peternakan lele. Antara lain sebagai berikut :
1. Ikan banyak yang mati
2. Ikan tiba-tiba hilang saat panen
3. Kepala besar, badan ikan kecil
Dari tiga masalah diatas bisa membuat peternak merugi. Dan akhirnya tak jarang banyak peternak yang gulung tikar. Atau pindah usaha lain.
Apa penyebab utama dari ketiga masalah tersebut ?
Ada beberapa faktor terkait tiga penyebab diatas. Antara lain :
Banyak sekali peternak yang salah dalam beranggapan. Mereka mengatakan bila menggunakan pakan alternatif seperti keong dan ayam tiren bisa menghemat pakan. Sehingga dapat menekan biaya produksi budidaya ikan lele tersebut.
Padahal dalam kenyataan justru berbalik. Menggunakan ayam tiren dan keong menjadi cambuk bagi pembudidaya itu sendiri.
Mengapa ?
Karena ikan lele adalah hewan nocturnal. Yang aktif dimalam hari. Ketika hewan itu nocturnal, tentu indra penglihatan tidak setajam hewan yang bukan nocturnal. Ikan lele mencari makan menggunakan sensor dari kumisnya sehingga ketika terbiasa makan makanan yang amis-amis seperti keong dan ayam tiren akan membuat sifat kanibal ikan bertambah.
Ketika diberi pakan pelet lele saling berebut dan akhirnya banyak yang terluka. Disitulah sifat alami lele akan terlihat. Mereka akan memakan sesama karena bau amis dari luka tersebut. Dan sifat kanibal diperparah dengan kebiasaan lele dalam mengkonsumsi daging.
kesalahan dalam pakan ini merupakan masalah yang memberi dampak sangat besar bagi budidaya ikan lele tersebut. Bisa dikatakan pakan adalah penentu berhasil tidaknya budidaya lele. 80% keberhasilan dipengaruhi oleh manajemen pakan itu sendiri.
Baca juga :
Dari sekian banyak masalah, masalah persiapan kolam juga berdampak serius bagi pertumbuhan ikan lele. Dari beberapa kasus banyak lele yang stress akibat persiapan kolam yang tidak tepat.
Dalam persiapan kolam, apabila kolam terpal seharusnya direndam dengan air minimal selama 1 minggu. Lalu diganti dengan air bersih dan dilakukan pengomposan menggunakan kotoran kambing dan batang pepaya.
Apabila kolam tanah, maka harus dilakukan penetralan tanah dan menghilangkan zat asam tanah terlebih dahulu. Namun untuk kolam tanah tidak ada masalah yang serius. Sehingga sangat direkomendasikan untuk budidaya lele.
Ada yang bilang terpal kolam lele berwarna orange lebih baik karena dapat menyimpan suhu dengan baik. Menurut saya itu tidak berpengaruh besar. Banyak kolam yang memakai terpal warna hijau maupun hitam lancar-lancar saja.
Dalam proses budidaya lele, memang air tidak berpengaruh pada proses pertumbuhan. Karena lele sangat tahan terhadap kondisi yang minim oksigen.
Tapi perlu diketahui, ketika mengisi air kolam sebaiknya melalui beberapa tahapan.
Kenapa ?
Karena ikan lele yang masih kecil atau baru ditebar. Ketika mengambil makanan yang terapung diatas akan sangat kesulitan apabila ketinggian air mencapai 1 meter. Dan energi ikan akan terkuras habis. Sehingga asupan gizi ikan tidak maksimal digunakan dalam pertumbuhan ikan itu sendiri.
Sebaiknya pengisian kola menurut umur ikan harus dilakukan. Selain mempermudah dalam pengambilan makanan juga menambah kadar oksigen didalam air.
Namun pada saat pengisian air kolam dilakukan pada sore hari atau pagi hari. Direkomendasikan sore hari agar ikan tidak stres.
Selain 3 masalah diatas, perlu diketahui bahwa tebar ideal ikan lele adalah 150-200/cm3. Sehingga ikan tidak mudah stres dan pertumbuhan maksimal.
Direkomendasikan perkolam populasi ikan sebanyak 1500ekor. Menghabiskan pakan sebanyak 120 kg. Sehingga akan didapat keuntungan yang maksimal.
Itulah beberapa masalah dan pecegahan dalam budidaya lele. Semoga bermanfaat. Yang terpenting dalam usaha budidaya lele atau ternak lele yaitu manajemen pakan yang baik.
Budidaya lele yang mempunyai prospek baik dan menguntungkan. Namun banyak pembudidaya yang mengalami kegagalan. Dan parahnya pencegahan yang tepat belum dilakukan secara maksimal oleh pembudidaya. Sehingga banyak pembudidaya lele yang merugi.
Dalam budidaya lele seharusnya pengalaman dan ilmu mutlak harus dimiliki oleh pembudidaya. Sehingga resiko yang menyebabkan kerugian dapat diatasi secara baik dan bisa membuat budidaya lele menjadi layak untuk dijadikan usaha.
Banyak sekali penyebab ruginya budidaya lele yang sering ditemui dalam peternakan lele. Antara lain sebagai berikut :
1. Ikan banyak yang mati
2. Ikan tiba-tiba hilang saat panen
3. Kepala besar, badan ikan kecil
Dari tiga masalah diatas bisa membuat peternak merugi. Dan akhirnya tak jarang banyak peternak yang gulung tikar. Atau pindah usaha lain.
Apa penyebab utama dari ketiga masalah tersebut ?
Ada beberapa faktor terkait tiga penyebab diatas. Antara lain :
1. Pakan Yang Salah
Gambar Pakan LeleBanyak sekali peternak yang salah dalam beranggapan. Mereka mengatakan bila menggunakan pakan alternatif seperti keong dan ayam tiren bisa menghemat pakan. Sehingga dapat menekan biaya produksi budidaya ikan lele tersebut.
Padahal dalam kenyataan justru berbalik. Menggunakan ayam tiren dan keong menjadi cambuk bagi pembudidaya itu sendiri.
Mengapa ?
Karena ikan lele adalah hewan nocturnal. Yang aktif dimalam hari. Ketika hewan itu nocturnal, tentu indra penglihatan tidak setajam hewan yang bukan nocturnal. Ikan lele mencari makan menggunakan sensor dari kumisnya sehingga ketika terbiasa makan makanan yang amis-amis seperti keong dan ayam tiren akan membuat sifat kanibal ikan bertambah.
Ketika diberi pakan pelet lele saling berebut dan akhirnya banyak yang terluka. Disitulah sifat alami lele akan terlihat. Mereka akan memakan sesama karena bau amis dari luka tersebut. Dan sifat kanibal diperparah dengan kebiasaan lele dalam mengkonsumsi daging.
kesalahan dalam pakan ini merupakan masalah yang memberi dampak sangat besar bagi budidaya ikan lele tersebut. Bisa dikatakan pakan adalah penentu berhasil tidaknya budidaya lele. 80% keberhasilan dipengaruhi oleh manajemen pakan itu sendiri.
Baca juga :
2. Proses Persiapan Kolam Yang Kurang Tepat
Gambar Kolam LeleDari sekian banyak masalah, masalah persiapan kolam juga berdampak serius bagi pertumbuhan ikan lele. Dari beberapa kasus banyak lele yang stress akibat persiapan kolam yang tidak tepat.
Dalam persiapan kolam, apabila kolam terpal seharusnya direndam dengan air minimal selama 1 minggu. Lalu diganti dengan air bersih dan dilakukan pengomposan menggunakan kotoran kambing dan batang pepaya.
Apabila kolam tanah, maka harus dilakukan penetralan tanah dan menghilangkan zat asam tanah terlebih dahulu. Namun untuk kolam tanah tidak ada masalah yang serius. Sehingga sangat direkomendasikan untuk budidaya lele.
Ada yang bilang terpal kolam lele berwarna orange lebih baik karena dapat menyimpan suhu dengan baik. Menurut saya itu tidak berpengaruh besar. Banyak kolam yang memakai terpal warna hijau maupun hitam lancar-lancar saja.
3. Pengisian Air Kurang Tepat
Pengisian Air Ternak LeleDalam proses budidaya lele, memang air tidak berpengaruh pada proses pertumbuhan. Karena lele sangat tahan terhadap kondisi yang minim oksigen.
Tapi perlu diketahui, ketika mengisi air kolam sebaiknya melalui beberapa tahapan.
Kenapa ?
Karena ikan lele yang masih kecil atau baru ditebar. Ketika mengambil makanan yang terapung diatas akan sangat kesulitan apabila ketinggian air mencapai 1 meter. Dan energi ikan akan terkuras habis. Sehingga asupan gizi ikan tidak maksimal digunakan dalam pertumbuhan ikan itu sendiri.
Sebaiknya pengisian kola menurut umur ikan harus dilakukan. Selain mempermudah dalam pengambilan makanan juga menambah kadar oksigen didalam air.
- Umur 1-2 minggu kedalaman 40cm
- Umur 3-4 minggu kedalaman 60cm
- Umur 5-6 minggu kedalaman 90cm
- Umur 7-masa panen kedalaman 120cm
Namun pada saat pengisian air kolam dilakukan pada sore hari atau pagi hari. Direkomendasikan sore hari agar ikan tidak stres.
Selain 3 masalah diatas, perlu diketahui bahwa tebar ideal ikan lele adalah 150-200/cm3. Sehingga ikan tidak mudah stres dan pertumbuhan maksimal.
Direkomendasikan perkolam populasi ikan sebanyak 1500ekor. Menghabiskan pakan sebanyak 120 kg. Sehingga akan didapat keuntungan yang maksimal.
Itulah beberapa masalah dan pecegahan dalam budidaya lele. Semoga bermanfaat. Yang terpenting dalam usaha budidaya lele atau ternak lele yaitu manajemen pakan yang baik.