Merawat Larva Bibit Lele Sampai Ukuran Siap Tebar



Dalam budidaya lele, proses pembibitan biasanya dilakukan dengan cara pemijahan konvensional. Caranya pun cukup mudah dan juga sudah dijelaskan pada artikel sebelumnya.

Cara Budidaya Lele Sistem Biofloc Paling Mudah

Untuk menyiapkan bibit lele pun ada beberapa tahapan. Salah satunya adalah merawat larva bibit lele sampai ukuran siap tebar.
Caranya adalah sebagai berikut :
  • Pada saat proses pemijahan, biasanya menggunakan kakaban atau ijuk untuk membantu peletakkan telur ikan lele. Dan diletakkan pada kolam penetasan yang sudah disiapkan.
  • Kolam penetasan sebaiknya di berikan udara menggunakan pompa air akuarium yang lebih ekonomis. Sehingga ketersediaan oksigen terlarut dapat mencukupi kebutuhan larva ikan lele.
  • Kebutuhan oksigen terlarut pada larva ikan lele adalah > 5 mg / liter.
  • Penetasan terjadi setelah 22 - 36 jam. Setelah telur-telur menetas, segera pindahkan kakaban atau ijuk tempat peletakkan telur dari kolam penetasan. Tujuannya agar telur yang tidak menetas tidak membusuk dan membuat keruh air kolam. Karena kolam penetasan ini juga digunakan untuk kolam pembesaran larva. Sehingga kondisi kolam harus sangat baik dan steril.
  • Kolam sebaiknya memiliki kedalaman 50 cm. Jangan terlalu dalam dan juga jangan terlalu dangkal. Bila kolam terlalu dalam maka larva ikan akan kelelahan pada saat pengambilan makanan di permukaan kolam.
  • Apabila kolam terlalu dangkal maka suhu kolam akan terlalu panas dan tidak ideal untuk larva ikan. Suhu yang ideal adalah 29 - 31 derajat celcius.
  • Berikan pakan setelah larva berumur 3 hari. Karena pada saat menetas, larva ikan akan membawa kantung kuning yang berisi persediaan makanan. Persediaan makanan itu pun hanya cukup untuk 3 hari. Pemberian pakan secara kontinyu dalam frekuensi sebanyak 5 kali sehari.

Pakan yang digunakan untuk larva ikan lele merupakan pakan khusus. Karena larva ikan lele belum bisa memakan pellet atau pakan pabrikan. Berikut ini pakan larva ikan lele berdasarkan umurnya :
  1. Kuning telur : umur 4 - 5 hari
  2. Artemia sp : umur 6 - 12 hari
  3. Daphnia sp ( kutu air ) : umur13 - 17 hari
  4. Tubifex sp ( cacing sutra ) : umur 18 - 21 hari

Setelah itu, lakukan langkah selanjutnya. Berikut ini langkah-langkahnya :
  • Ganti secara teratur air kolam setiap 3 hari sekali. Pergantian air dilakukan sebanyak 50 - 70 %. Tujuannya untuk membersihkan air dari sisa-sisa kotoran atau cangkang telur.
  • Larva tersebut dapat siap tebar pada umur 3 minggu atau 21 hari. Dengan ukuran 5 - 6 cm.
Itulah cara yang dapat digunakan untuk merawat larva ikan lele sampai siap tebar. Yang terpenting pada pemeliharaan larva adalah kondisi air. Karena larva ikan sangat rentan dengan kematian. Sehingga perlu perhatian yang sangat ekstra