Sistem Hidroponik Yang Paling Sering Digunakan
Membudidayakan tanaman sistem hidroponik, mungkin menurut banyak orang yaitu budidaya menggunakan air tanpa tanah. Memang itu benar, namun selain itu ada beberapa teknik baru dalam hidroponik. Yang merupakan modifikasi lanjutan dari teknik yang sejenis.
Jenis-jenis hidroponik tersebut adalah sebagai berikut :
1. NFT (Nutrient Film Teqnique)
Biasa dibilang dengan hidroponik aliran nutrisi tipis. Instalasinya menggunakan pipa, talang air dan lain-lain.
Merupakan jenis hidroponik yang paling mudah untuk diterapkan. Dengan media air yang dicampur dengan nutrisi.
Untuk hidroponik jenis ini, tanaman yang biasanya dibudidayakan adalah jenis-jenis sayuran berbatang kecil.
Seperti : Sawi, Pakcoy, Selada, Seledri, Kangkung dll.
2. Sistem DRIP
Jenis hidroponik ini disebut juga dengan hidroponik sistem tetes. Yaitu mengalirkan nutrisi dan air secara perlahan setetes demi setetes. Hampir sama dengan sistem infus. Sehingga penggunaa air dan nutrisi lebih efektif.
Media yang biasa digunakan adalah Cocopeat dan Sekam Bakar.
Cara ini paling banyak digunakan, terlebih dinegara Belanda. Tanaman yang biasanya dibudidayakan dalam hidroponik sistem DRIP adalah tanaman sayuran buah.
Seperti : Terung, Cabe, Tomat dll.
3. Sistem Hidroponik Wick (Sumbu)
Dari semua sistem hidroponik, sistem Wick adalah yang paling sederhana. Dimana sistem ini memanfaatkan naiknya nutrisi melalu celah-celah sempit atau lubang kapiler dengan bantuan kain flanel.
Cara membuatnya pun cukup mudah, cukup memakai netpot yang di sambung dengan kain flanel sebagai sumbu. Sedangkan air nutrisi di tempatkan pada wadah bagian bawah.
Hampir semua jenis tanaman bisa menggunakan sistem ini.
Itulah 3 jenis sistem hidroponik yang paling sering digunakan.
Bagaimana ??
Tertarik mencoba ??