Rahasia Dibalik Usaha Es Dugan di Pinggir Jalan



Rahasia dibalik usaha es dugan di pinggir jalan- Pernah ngabuburit? Atau jalan-jalan ngisi waktu luang? Pernah lihat orang jualan es dugan? Pasti pernah dong. Tau nggak, jualan es dugan itu bisnis yang paling menguntungkan loh. Bisnis ini dari generasi ke generasi tidak pernah pudar.

Namun tahukah apa rahasia dibalik usaha es dugan yang membuat semua orang ketagihan. Okee lets go!


1) Bisnis tak kenal zaman dan waktu

Percaya atau tidak, bisnis satu ini tak mengenal waktu. Kalo bisnis kue pasti laku keras bila lebaran tiba. Beda dengan bisnis ini. Mau lebaran, natal, nyepi pun tetep laku.

Wajar saja, karena es dugan selalu dicari orang. Apalagi siang hari pas cuaca panas. Mantap bukan. Jika berminat usaha dipinggir jalan. Pilihlah jualan es dugan. Saya yakin pasti laku ketimbang jualan kaos atau baju.


2) Bisnis dengan omset yang menjanjikan

Pernah saya wawancarai seorang pedagang es dugan. Pak Ratno namanya. Dalam perbincangan tersebut beliau mengaku pernah mendapat omset sampe 500 rb dengan profit sekitar 70%

Bayangkan berapa penghasilan dari jual es dugan. Dari pengalaman beliau, omset paling tinggi memang pas bulan ramadhan tiba. Rasanya pengunjung mulai dari jam 5 tak kunjung habis sampai maghrib tiba. Memang kebetulan tempat jualan beliau tepat disamping warung soto. Jadi wajar saja bila rame pembeli.


3) Keuntungan sangat besar

Salah satu kelebihan bisnis ini memanglah keuntungan yang mencapai 70% dari total omset. Hal ini memang benar adanya. Pasalnya harga dugan dikalangan distributor hanya berkisar 4 ribu saja.
Sedang harga es dugan saat ini mencapai 15 ribu. Untung sangat banyak bukan.
Namun selalu menjadi kendala bagi pedagang adalah stok dugan yang sangat sulit untuk didapat. Apalagi sewaktu ramadhan tiba. Sangat sulit bahkan langka.


4) Termasuk menu yang tidak membosankan

Dari anak-anak hingga orang dewasa tentu tidak ada yang bosan deng es dugan ini. Oleh karena itu bisnis ini merupakan bisnis yang menjanjikan. Berbeda dengan makanan lain seperti martabak misal. Lama kelamaan pasti pelanggan akan ada rasa bosan.
Namun dengan es dugan ini dapat dijamin, rasa bosan itu tidak ada. Bayangkan, ketika panas terik kamu naik motor dengan rasa haus yang menyiksa. Tiba-tiba motor mogok. Lalu ada yang jualan es dugan, kira-kira apa rasa ditenggorokan kalian.


Namun perlu diketahui, walaupun peluang usaha ini sangat terbuka lebar. Namun banyak hal-hal yang harus dihindari oleh pengusaha.


1) Bermain curang

Dalam segala bisnis apapun, bermain curang sangat tidak dianjurkan. Selain dosa dan merugikan orang lain. Bermain curang merupakan tindakan kriminal. Biasanya permainan curang ini adalah pedagang es yang memakai wadah buatan.

Misal plastik atau sejenisnya. Mereka mencampur bahan jadi satu dalam sebuah wadah dengan alasan agar cepat melayani pembeli. Sebenarnya didalam wadah tersebut sudah tercampur dengan zat pemanis buatan yang tidak baik untuk kesehatan. Hal ini sangat merugikan konsumen



2) Jangan percaya pada distributor abal-abal

Semakin hari semakin marak distributor yang nakal. Biasanya mereka menjual barang lebih murah dari pasaran. Bahkan bisa jauh lebih murah dari harga pasar. Anda patut waspada dengan model yang beginian. Selain itu, anda perlu kerjasama dengan distributor. Dimana dalam perjanjian tersebut pihak distributor sanggup memberi barang dengan tepat waktu.
Yang paling penting dalam usaha es dugan adalah keberadaan bahan baku yang tepat waktu dong. Coba bayangkan apabila anda jualan es dugan tapi gak pake dugan alias abis. bagaimana respon pelanggan. Aneh kan hihii

Usaha ini menurut saya tidak akan lekang. Kenapa ??

Karena es merupakan salah satu menu yang paling banyak dicari. Bahkan akhir-akhir ini banyak yang berlomba-lomba untuk membuat varian es yang lebih menyegarkan. Seperti es tebu, es gangga, es doger, es batu dan lain-lain.

Masih bingung dengan pilihan hati. Mau usaha apa ya ?

Semua tergantung pilihan anda. setelah posting artikel ini saya akan sempatkan posting tentang cara memilih usaha yang pas untuk diri sendiri