Cara Budidaya Ikan Nila Yang Baik Agar Menguntungkan



Budidaya ikan nila yang baik dan benar akan lebih menguntungkan dibanding dengan teknik budidaya yang asal-asalan. Selain mudah dalam pakan, ikan nila juga mudah berkembang biak. Sehingga lebih menguntungkan para pembudidaya.

Cara yang tepat untuk budidaya ikan nila adalah menggunakan kolam berarus. Namun karena tingginya biaya pembuatan kolam berarus. Sehingga kolam terpal banyak dipilih.

Untuk budidaya ikan nila tidak perlu takut ikan mati atau strees. Karena ikan nila merupakan ikan yang tahan banting. Sehingga tingkat kematian dapat diminimalisir.

Sebelum berlanjut ke cara budidaya ikan nila yang baik. Kita lihat terlebih dahulu kelebihan dan kekurangan budidaya ikan nila.


Kelebihan budidaya ikan nila :

1. Ikan tahan banting.

2. Mudah dalam penyediaan pakan.

3. Mudah berkembang biak.

4. Harga jual dan permintaan yang relatif tinggi.


Kelemahan budidaya ikan nila :

1. Pertumbuhan yang lama.

2. Membutuhkan kolam yang luas.


Secara umum memang budidaya ikan nila lebih banyak kelebihannya dibanding kelemahannya. Namun, masih banyak para pembudidaya yang masih merugi.

Karena itu, kami berikan teknik budidaya ikan nila yang menguntungkan.


Berikut caranya :

● Persiapan Kolam



Kolam dalam ikan nila sangat mempengaruhi pertumbuhan ikan itu sendiri. Ikan nila cenderung membutuhkan kolam yang luas namun tidak terlalu dalam.

Kolam yang baik dalam ikan nila adalah kolam berarus namun dalam. Kedalaman kolam yang ideal untuk kolam berarus adalah 180 - 210 cm.
Namun bila tidak mempunyai kolam berarus bisa menggunakan kolam tanah.

Cara membuat kolam tanah

Kolam yang ideal untuk 1000 ekor bibit  adalah ukuran 20 m x 5 m atau 100 m².
Karena bila terlalu padat maka ikan nila tidak mampu tumbuh dengan baik.

Langkah-langkah

- Pengeringan kolam

Ditujukan untuk mematikan siklus penyakit dalam kolam tanah. Untuk melihat apakah pengeringan sudah cukup atau belum dapat menggunakan metode injak tanah.
Injak tanah dengan kaki. Bila kedalaman kurang dari 3 cm maka pengeringan sudah cukup.


- Pengapuran

Pengapuran ini ditujukan untuk menetralkan Ph tanah. Ph yang ideal adalah berkisar 6-8.
Berikut dosis yang bisa digunakan untuk proses pengapuran

○PH kurang dari 4,0  jumlah kapur 4 ton/ha

○PH 4,0 – 4,4 jumlah kapur 3 ton/ha

○PH 4,5 – 5,0 jumlah kapur 2,5 ton/ha

○PH 5,1 – 5,5 jumlah kapur 2 ton/ha

○PH 5,6 – 6,5 jumlah kapur 1 ton/ha


- Pemupukan

Pemupukan bertujuan agar plankton dan hewan lain yang bisa dijadikan pakan alami ikan lebih cepat tumbuh.
Sehingga ikan juga memiliki persediaan pakan alami yang melimpah.


- Perendaman

Perendaman dilakukan agar pakan alami ikan tumbuh didasar kolam. Seperti plankton dan lumut. Agar ikan nila mempunyai cukup makanan saat ditebar.
Perendaman bisa dilakukan 1 atau 2 minggu.


● Pemilihan Bibit



Proses pemilihan bibit ikan nila yang baik adalah dengan melihat kondisi fisik ikan. Terutama sirip dan bentuk ekor.
Bila ditemukan sirip ikan dan ekor yang cacat maka tidak layak untuk dibudiayakan secara intensif.

Namun, bila meneliti sirip dan ekor ikan saat memilih bibit. Maka rasanya tidak efektif. Karena bibit yang dibutuhkan jumlahnya ribuan. Sehingga sangat sulit untuk dilakukan.

Langkah yang baik adalah membeli bibit dari penyedia bibit unggul atau dari balai pembibitan terdekat.
Bibit ikan nila yang efektif untuk dibudidayakan adalah bibit homosek. Atau berkelamin satu yaitu jantan semua. Karena nila jantan lebih cepat pertumbuhannnya dibanding nila betina.

Namun ikan betina juga memiliki keuntungan lain. Yaitu mampu berkembang biak dalam jumlah banyak walaupun tidak dipijahkan alias alami. Jadi tinggal pilih saja sesuai planning.


● Penebaran Bibit



Seperti jenis ikan lainnya. Penebaran bibit dilakukan pada sore hari untuk menghindari stress pada ikan.

Padat tebar ikan nila yang ideal adalah 10 ekor per meter².
Karena ikan nila membutuhkan tempat yang luas agar mampu tumbuh dengan baik. Tidak seperti ikan lele.

Jika setelah ditebar ikan selalu muncul dipermukaan dan mengambil nafas. Hal itu bertanda bahwa kondungan O² dalam air kolam sangat minim. Sebaiknya lakukan sirkulasi agar ikan mandapat asupan oksigen yang cukup.


● Pakan



Pakan ikan nila cukup mudah. Karna ikan ini adalah ikan jenis omnivora atau pemakan segala. Sehingga dapat diberi pakan apa saja asal tidak beracun.
Namun untuk budidaya secara intensif maka pakan pabrikan sangat diperlukan.

Cara menghitung kebutuhan pakan ikan nila cukup ambil sampel 10 ekor. Lalu timbang berat ikan tersebut. Rata-ratakan dan kalikan 10%. Hasilnya adalah jumlah pakan yang ideal untuk per ikan nila. Sehingga kalikan saja dengan jumlah ikan nila yang ada didalam kolam.

Untuk pakan alternatif bisa diberikan hijau-hijauan berupa daun talas, daun singkong, daun pepaya, kangkung dan bisa juga dengan buah mengkudu untuk menambah nafsu makan ikan.

Bisa juga menggunakan bekatul. Namun bila air kolam mengalir. Bila tidak, maka jangan memberikan bekatul yang berlebih. Karena bisa membuat air menjadi keruh dan minim oksigen.
Untu Roti BS tidak disarankan. Karena segala jenis roti pasti mengandung minyak. Dikhawatirkan ikan akan mati karena keracunan


● Panen



Panen ikan nila dapat di lakukan setelah umur 6 bulan. Ukuran konsumsi 6 bulan berkisar 4 - 5 ekor per kilogram. Dengan harga 13 - 15 rb ditingkat petani.

Cara panen bisa mengeringkan air kolam. Bisa dipanen serentak atau disortir. Tergantung permintaan.
Namun alangkah baiknya bila disortir. Karena ikan nila tidak mudah stress sehingga aman-aman saja.

Itulah cara membudidayakan ikan nila agar dapat menguntungkan.
Terima kasih telah membaca. Semoga bermanfaat.

Baca Juga : Cara Agar Ikan Nila Cepat Besar Dan Panen Dalam 4 Bulan