Cara Maksimalkan Panen Lada Perdu



Lada perdu menjadi trend di dunia pertanian. Karena lada perdu ini mampu menjawab hasil panen dari lada panjat. Panen maksimal dari lada perdu belum diketahui pasti. Karena lada atau juga lada perdu sangat tergantung dari musim hujan.

Uniknya dari lada perdu ini adalah mampu panen sepanjang tahun. Berbeda dengan lada panjat yang hanya panen 1 kali dalam setahun.
Namun ada beberapa kelemahan dari lada perdu ini.


● Harga yang rendah dan kalah bersaing dengan lada panjat.

Hal ini mungkin diakibatkan karena bobot dari lada perdu tidak sebagus lada panjat. Karena sudah kita ketahui bahwa hasil terbaik dari lada adalah buah yang berada diatas. Sedangkan lada perdu sebagian besar buah dibawah.


● Mudah terserang penyakit

Sudah saya jelaskan juga pada postingan sebelumnya bahwa lada perdu sangat rentan terhadap penyakit. Hal ini terjadi karena kondisi atau bentuk tanaman yang seperti tanaman perdu lainnya yaitu menempel pada permukaan tanah.
Sehingga kemungkinan besar banyak penyakit yang menyerang. Terutama jamur upas dan semut.


Namun dari beberapa kelemahan diatas tetap saja lada perdu menjadi primadona para petani lada. Sekaligus menjadi alternatif saat menunggu lamanya masa panen lada panjat. Sehingga bisa mengisi kekososngan.

Untuk memaksimalkan panen atau produksi lada perdu. Dapat dilakukan teknik perawatan yang baik. Ada beberapa cara yaitu :


1. Pemilihan Bibit Yang Berkualitas

Bibit merupakan masalah penting jika akan bertani lada perdu. Karena dari bibit inilah nantinya bisa dihasilkan kualitas lada perdu yang baik dan juga produksi buah yang baik pula.

Ciri-ciri bibit yang baik adalah :

-Tidak kerdil, ditandai dengan pucuk daun yang terlihat tua

-Tidak ada penyakit bawaan, seperti jamur upas

-Terdapat tunas daun yang aktif

-Batang tidak kurang dari 20 cm

Untuk mencari bibit yang baik bisa didapat melalui pembibit yang sudah mempunyai setifikat. Karena dalam balai pembibitan tentu sertifikat akan ada bila hasil atau reputasi bibitnya berkualitas.


2. Pengolahan tanah yang tepat

Media tanam juga sangat berpengaruh. Karena penyakit dari lada perdu ini paling banyak dihasilkan dari media tanam.

Media tanam yang terlalu rendah atau sama dengan permukaan lainnya bisa menyebabkan genangan air pada saat musim hujan.
Hal ini tentu berbahaya bagi lada perdu itu sendiri.

Cara yang terbaik adalah dengan membuat gundukan. Bukan bedengan. Gundukan ini fungsinya agar tanaman lada perdu tidak mudah tergenang air.

Saat proses penanaman, berikan teduhan yang terbuat dari pelepah kelapa. Agar bibit yang baru ditanam terhindar dari teriknya matahari. Yang bisa menyebabkan tanaman layu bahkan mati


3. Penggunaan pupuk yang tepat

Pupuk merupakan salah satu indikator yang bisa membuat lada perdu berproduksi maksimal. Pupuk yang dianjurkan adalah pupuk kompos.
Pupuk jenis ini sudah terbukti ampuh untuk merangsang pertumbuhan lada perdu serta memaksimalkan produksi buahnya.

Cara pengaplikasiannya adalah dengan cara menambahkan pupuk ke dalam gundukan media tanam. Dengan cara tanah dilubang sedalam 25cm. Lalu sebarkan pupuk kompos di dasar lubang tersebut.

Untuk komposisi kompos dibutuhkan 1 kg untuk 10 lubang sebagai starter.
Selanjutnya, setelah lada perdu berumur 6 bulan. Buat lubang memutar disekitar lada perdu dengan jarak 50 cm dari pangkal tanaman. Berikan secukupnya sesuai persediaan.

Namun jika secara intensif maka bisa digunakan 1 kg per pohon. Dan bisa bertahan selama 1 tahun

Itulah cara memaksimalkan hasil produksi lada perdu. Cara diatas tentu dipengaruhi oleh kindisi lahan dan perawatan yang dilakukan.

Baca Juga : Lada Perdu Dengan Teknik Hidroponik~Bisakah ?