Cara Ternak Jangkrik Yang Paling Mudah
Ternak jangkrik adalah salah jenis ternak yang tidak membutuhkan lahan yang luas. Usaha ternak jangkrik pun bisa dikembangkan oleh pemula. Karena cara mengawinkan, menetaskan telur jangkrik serta pembuatan kandangnya bisa dilakukan dengan cara yang simpel dan tentunya mudah.
Pakan untuk ternak jangkrik pun tidak begitu sulit serta murah meriah. Sangat menguntungkan bukan ??
Jika tertarik,
Berikut panduan lengkap ternak jangkrik yang benar :
Dalam ternak jangkrik, kandang yang diperlukan tidak terlalu besar. Dan bahannya pun sangat mudah didapat.
Bahan yang disarankan adalah terbuat dari triplek. Karena selain murah bahan ini praktis dan cukup kuat untuk usaha ternak.
Buatlah kandang berbentuk kotak dan pastikan disetiap sisi tidak ada kebocoran. Pastikan kandang sudah dilem agar merelat secara sempurna.
Dan berikan kaki agar lebih aman dari hama.
Beri lubang ventilasi pada salah satu sisi samping kandang. Yang bertujuan untuk memperlancar sirkulasi oksigen pada kandang.
Namun, berikan penutup seperti kawat rapat agar jangkrik tidak kabur dari kandang.
2. Pemilihan Indukan
Indukan yang biasa di gunakan dalam ternak jangkrik adalah jenis G. miratus dan G. testaclus.
Yang bisa anda dapat dari toko pakan burung yang menyediakan pakan hidup.
Namun, dalam ternak jangkrik, sebaiknya indukan diambil dari alam. Setidaknya bila susah dalam mendapatkan jangkrik dari alam. Gunakan jangkrik jantan saja. Karena jangkrik jantan yang berasal dari alam biasanya lebih agresif.
Ciri-ciri Indukan yang baik :
● Indukan berwarna mengkilap
● Sungut atau antena masih utuh dan panjang.
● Anggota tubuh masih lengkap, dan masih bisa melompat.
● Bila dipegang, jangkrik mengeluarkan cairan coklat agak kehitaman baik dari mulut maupun dari duburnya. Hal ini bertanda bahwa jangkrik sangat produktif.
3. Proses Perkawinan
Dalam perkawinan, jangkrik disimulasikan seperti habitat alaminya di alam liar. Yaitu dengan cara mengoleskan lumpur atau semen kebagian sisi kandang.
Dan juga diberikan daun-daunan kering, berupa daun jati dan daun pisang.
Selain itu, persediaan pakan harus dijaga. Agar jangkrik dapat melakukan perkawinan atau produksi dengan baik.
Dalam proses perkawinan, perbandingan jantan dan betina 2 : 10. Dalam proses ini memerlukan waktu 7 - 15 hari.
Dalam 5 hari sejak pencampuran, biasanya telur sudah dibuahi. Untuk itu, angkat semua indukan. Agar telur tidak dimakan oleh indukan itu sendiri.
Biasanya telur, akan menetas 4 hari setelah pembuahan.
Berikan makanan ayam yaitu voor atau pakan pabrikan ayam. Bisa juga diganti dengan tepung tulang. Selama 10 hari. Setelah itu bisa diberikan pakan seperti biasanya, daun-daunan dan juga sayuran sisa.
4. Perawatan
Jangkrik merupakan hewan herbivora. Sehingga pakan yang dibutuhkan adalah sayuran. Walaupun diberikan tepung tulang tapi hanya sebagai starter saja. Setelah itu diberikan pakan sayuran.
Dalam pemberian pakan, sebaiknya tidak terlalu banyak. Karena dalam ternak jangkrik, pakan tidak boleh tersisa. Agar kondisi kandang tetap bersih.
Pakan bisa sayuran sisa seperti kol, kubis, bayam dan daun singkong.
Namun, jangkrik ini juga dapat bersifat kanibal. Bila makanan yang tersedia habis. Sehingga perlu pengontrolan setiap hari.
5. Panen
Panen jangkrik dapat dilakukan setelah umur 30 hari. Dalam usia ini biasanya jangkrik belum memiliki bulu sayap yang panjang. Namun dalam usia inilah yang paling dicari untuk pakan burung.
Pemasarannya pun cukup mudah. Karena jangkrik ini sangat dicari oleh pecinta burung hias.
6. Musuh Jangkrik
Dalam usaha ternak jangkrik, musuh utamanya ada 2. Yaitu :
○ Tikus
Untuk mengatasi tikus, bisa digunakan perangkap atau bisa juga diracun.
○ Semut
Untuk mengatasinya, bisa digunakan kain yang sudah dibasahi dengan minyak tanah. Lalu ikatkan pada kaki kandang. Sehingga semut tidak berani melintas.
Baca juga : Cara Membuat Kandang Ternak Jangkrik Sederhana Dan Efektif
Itulah cara ternak jangkrik yang paling mudah. Silahkan dipraktekan. Semoga berhasil.