Cara Budidaya Belut Yang Paling Mudah



Belut merupakan hewan yang mengandung protein dalam jumlah banyak. Seringkali dijadikan obat bagi sebagian orang. Harganya pun cukup mahal, sehingga sangat layak untuk dibudidayakan.

Budidaya belut ternyata tidak sesulit yang dibanyangkan. Asal ada kemauan, maka dapat mencoba membudidayakan hewan ini.

Berikut cara yang paling mudah dalam membudidayakan belut :


1. Pemilihan Bibit

Bibit belut yang akan dibudidayakan bisa didapat dengan 2 cara. Yaitu dari hasil budidaya dan juga dari hasil alam.
Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Tidak perlu di jelaskan apa kekurangannya, namun untuk pembudidayaan secara intensif lebih baik menggunakan belut hasil budidaya. Karena bibit tersedia dalam jumlah yang banyak dan ukurannya pun seragam.
Selain itu tidak perlu melakukan karantina seperti pada belut liar.

Baca juga : Cara Memijahkan Belut Dengan Mudah



2. Persiapan Kolam

Kolam untuk membudidayakan belut dapat memakai terpal, tembok atau drum bekas. Namun yang lebih efektif adalah menggunakan kolam tembok, karena bisa tahan lama dan juga lebih kuat.

Persiapan kolam :

● Tambahkan jerami pada dasar kolam setebal 20 cm

● Setelah itu tambahkan cacahan gedebok pisang diatas permukaan jerami setebal 6 cm

● Tambahkan pupuk kompos di atasnya setebal 20-25 cm

● Yang terakhir tambah dengan lumpur sawah atau lumpur rawa setebal 10 - 15 cm

● Aliri media tersebut dengan air bersih. Sirkulasikan dan atur debit air agar media tidak ikut terbawa arus

● Lakukan selama 1 - 2 minggu sampai proses fermentsi dan perkembangan plankton maksimal

● Setelah 1 - 2 minggu, hentikan sirkulasi. Lalu tambahkan air dengan ketinggian 5 cm

● Tambahkan pula eceng gondok, namun jangan terlalu rapat

Sedangkan untuk ukuran kolam bisa menyesuaikan tempat. Untuk ketinggian dinding kolam idealnya adalah 1,12 - 1,5 meter.



3. Penebaran Bibit

Penebaran bibit pada budidaya belut hampir sama dengan budidaya ikan pada umumnya. Yaitu dilakukan pada pagi atau sore hari. Tujuannya agar belut tidak strees.

Padat tebar yang dianjurkan adalah 50 - 100 ekor / M². Dengan panjang bibit sekitar 10 - 15 cm.



4. Pemberian Pakan

Belut adalah hewan yang rakus melebihi lele. Maka dari itu, pemberian pakan tidak boleh telat, karena akan berakibat fatal. Terutama ketika bibit baru di tebar.

Cara pemberian pakan pada belut :

*Umumnya belut di beri pakan sebanyak 20 - 25 % dari bobot tubuhnya.

Contoh populasi belut dengan bobot 10 kg :

● Umur 0-1 bulan: 0,5 kg

● Umur 1-2 bulan: 1 kg

● Umur 2-3 bulan: 1,5 kg

● Umur 3-4 bulan: 2 kg


Sedangkan pakan yang bisa diberikan :

- Bekicot

- Keong

- Cacing

- Ayam tiren

- Ikan rucah


Dalam pemberiannya sebaiknya dilakukan pada saat sore dan malam hari. Karena belut termasuk hewan nocturnal yang aktif pada malam hari.

*Pemberian pakan ayam tiren sebaiknya direbus terlebuh dahulu.



5. Panen

Proses panen pada budidaya belut bervariasi. Tergantung permintaan pasar. Namun biasanya panen dilakukan setelah belut berumur 4 - 5 bulan.


Cara panennya ada 2


- Panen Sortir

Panen hanya dipilih pada belut yang berukuran besar. Sedangkan yang kecil kembali di pelihara.


- Panen Serentak

Panen ini dilakukan pada semua ukuran belut yang ada dikolam. Tanpa ada yang disisakan.


Panen yang lebih baik dipilih adalah panen serentak. Karena dalam proses usaha budidaya, jika menambah masa pemeliharaan. Tentu akan menambah biaya produksi, sehingga kurang efektif.