Cara Budidaya Selada Dengan Sistem Hidroponik



Tanaman selada merupakan salah satu jenis sayuran lalap yang paling digemari. Karena rasanya sangat enak dan segar.
Cara membudidayakannya cukup mudah. Dapat pula dipraktekan di rumah.

Berikut cara budidaya selada hidroponik :

1. Persiapan Benih
Benih selada bisa didapat di toko pertanian. Harganya bervariatif tergantung jenis dan ukuran (gram).

Langkah persiapan benih :
  • Rendam benih selada dengan air hangat. Ambil biji yang tenggelam.
  • Semai menggunakan rockwoll atau bisa juga menggunakan media tanah.
  • Rawat selada dengan cara menyiramnya secara rutin. Dan mendapat sinar matahari yang cukup. Siram dengan air biasa (air sumur)

2. Media Tanam
Media tanam yang digunakan adalah pipa paralon atau sejenisnya. Yang terpenting adalah menggunakan sistem NFT. Agar pertumbuhan maksimal.
Baca juga : Cara Membuat Instalasi Hidroponik NFT Paralon PVC
Siapkan media tanam NFT dengan nutrisi AB Mix. Campurkan air dan nutrisi di dalam tandon.
Gunakan takaran sesuai kebutuhan tanaman selada.

Yaitu :
  • PPM 560
  • PH 6,0 - 7,0
  • Gunakan TDS atau PH meter untuk mengukur kadar nutrisi

3. Pemindahan Ke Media Tanam
Pemindahan bibit selada ke media tanam hidroponik dilakukan setelah selada berumur 7 hst. Atau akar tanaman sudah agak panjang.

Caranya sebagai berikut :
  • Jika disemai didalam rockwoll, cukup tarik hati-hati agar akar tanaman tidak putus.
  • Jika disemai dalam trai semai biasa. Cukup ambil bibit selada dan goyang-goyangkan didalam air. Agar akar dapat bersih dari tanah yang menempel.
  • Jepit bibit dengan busa, lalu masukkan ke dalam net pot.
  • Bisa lihat gambar dibawah agar lebih jelas.

Busa


Cara menjepit


Pemasangan pada netpot (posisi akar)


  • Masukkan kedalam instalasi hidroponik NFT. Dengan posisi setengah akar tanaman ternedam air nutrisi. Jangan sampai seluruh akar terendam, karena akan membuat tanaman kehabisan oksigen.

4. Perawatan
Perawatan dalam hidroponik adalah cukup dengan mengecek peralatan instalasi. Yaitu mengecek mesin pompa, apakah mati atau tidak.
Periksa juga kelancaran air nutrisi.

Untuk ketebalan atau kedalaman air yang ideal adalah 1 - 2 cm. Sedangkan sirkulasi dilakukan secara terus menerus. Namun jika akan menghemat bisa menggunakan timer dengan cara mengatur setiap sekian menit atau jam pompa melakukan sirkulasi.

Menggunakan timer juga berfungsi untuk membuat tanaman dapat beradaptasi ketika terjadi pemadaman listrik.

5. Panen
Panen dilakukan kurang lebih setelah berumur 45 hari. Tergantung varietas yang digunakan.
Cara panennya cukup mudah, ambil selada bersama netpotnya. Pisahkan selada dari busa dan netpot. Cukup praktis bukan ?

Itulah cara untuk membudidayakan tanaman selada dengan sistem hidroponik.