Cara Lengkap Budidaya Lada Putih Yang Menguntungkan

Cara Lengkap Budidaya Lada Putih

Membudidayakan lada memang memberikan keuntungan yang menjanjikan. Terlebih ketika harga lada meroket hingga ratusan ribu rupiah.

Namun untuk membudidayakan lada tidaklah mudah. Karena perlu melalui beberapa proses yang tidak sebentar. Sehingga banyak sekali petani pemula yang gagal pada saat mencoba membudidayakan lada di kebun pertaniannya.

Jika berniat untuk memulai usaha budidaya perkebunan lada. Baik usaha perkebunan lada putih maupun lada hitam. Tentu harus mengetahui langka-langkah atau cara yang tepat dalam budidaya lada tersebut.

Untuk itu, panduan berikut ini bisa di simak terlebih dahulu sebelum langsung terjun ke dunia perkebunan lada.

Cara Budidaya Lada putih atau lada hitam 

Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa lada putih dan lada hitam adalah sama. Kedua jenis lada  ini hanya hasil dari proses pengolahan pasca panen. Jadi lebih tepatnya kita menyebut usaha perkebunan buah lada.

1. Syarat Tumbuh Buah Lada 

Lada yang termasuk kedalam komoditas pertanian dan masuk kedalam komoditas perdagangan dunia ini sangat diminati oleh mayoritas petani dari Indonesia. Bahkan pasokan lada dari Indonesia yang di ekspor lebih dari 80% total ketersediaan lada di seluruh dunia.

Namun membudidayakannya tidak mudah dan begitu saja. Ada beberapa syarat tumbuh tanaman buah lada agar lada dapat tumbuh dengan maksimal. Diantaranya :
  • Curah hujan 2.000 - 3.000 mm/thn
  • Cukup mendapatkan sinar matahari (±10 jam/hari)
  • Suhu udara yang dibutuhkan 20 - 34 derajat Celcius
  • Kelembapan 50 - 100 %
  • Terhindar dari bencana angin kencang 

2. Media Tanam Dan Cara Pengolahannya 

Dalam budidaya lada, media tanam juga sangat berperan penting untuk pertumbuhan lada itu sendiri. Seperti halnya tanaman-tanaman lain. Tanaman lada juga membutuhkan syarat media tanam dan cara pengolahannya.

Media tanam yang cocok untuk membudidayakan buah lada yaitu :
  • Tanah subur dan kaya akan bahan organik
  • Tidak tergenang namun juga tidak terlalu kering 
  • Ph tanah berkisar 5,5 - 7,0 
  • Warna tanah yang cocok yaitu merah dan merah agak kekuningan seperti jenis tanah Podsolik, Lateritic, Latosol dan Utisol
  • Tanah memiliki kandungan humus sedalam ± 1 - 2,5 meter
  • Kemiringan tanah maksimal yaitu ±300 derajat
  • Ketinggian ideal yaitu 3.000 - 1.100 mdpl

Sementara itu, cara pengolahan tanah yang benar juga sangat dianjurkan. Tentunya bertujuan untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman lada itu sendiri.
Berikut ini langkah-langkah pengolahan tanah untuk tanaman lada :
  • Pembalikan tanah dengan cara mencangkulnya sedalam 20 - 30 cm
  • Taburkan kapur pertanian lalu diamkan selama 1 minggu
  • Tanah dengan kontur pasir dan lempung berpasir, ph 3,5 - 4,5 membutuhkan kapur 0,6 ton/ha. Sedangakan ph 5,5 - 6,5 sebanyak 0,9 ton/ha
  • Tanah dengan kontur lempung, ph 3,5 - 4,5 sebanyak 1,7 ton/ha. Sedangkan ph 5,5 - 6,5 sebanyak 2,9 ton/ha.
  • Tanah dengan kontur lempung berdebu, ph 3,5 - 4,5 sebanyak 0,6 ton/ha. Ph 4,5 - 5,5 sebanyak 2,6 ton/ha dan ph diatas 5,5 - 6,5 sebanyak 3,2 ton/ha
  • Tanah dengan kontur lempung liat, ph 3,5 - 4,5 sebanyak 0,6 ton/ha. Ph 4,5 - 5,5 sebanyak 3,4 ton/ha dan ph diatas 5,5 - 6,5 sebanyak 4,2 ton/ha
  • Setelah pengapuran, selang satu minggu lakukan pencangkulan kembali untuk meratakan tanah. 

3. Pembibitan 

Pembibitan pada budidaya lada ini menggunakan sistem stek batang. Biasanya banyak petani lada yang langsung menanam batang lada pada lahan yang telah di olah. Namun ada juga yang melakukan penyemaian terlebih dahulu menggunakan polybag.

Kedua cara tersebut bisa digunakan semuanya. Tergantung selera petani. Namun idealnya memang disemai terlebih dahulu. Tetapi apabila dalam jumlah banyak, langsung ditanam pada lahan terbuka juga tidak masalah.

Yang terpenting batang calon bibit tanaman lada telah memenuhi kriteria bibit lada yang baik. Ciri-ciri bibit tanaman lada yang baik yaitu :
  • Berasal dari pohon induk yang sehat dan terbebas dari penyakit
  • Berasal dari induk yang sudah berproduksi di kebun, lebih kurang telah berumur 2 - 3 tahun. 
  • Panjang bibit batang lada berkisar 20 - 30 centimeter.

Setelah itu, bibit lada langsung ditanam di lahan terbuka. Caranya cukup mudah. Silahkan ikuti langkah-langkah berikut ini :
  • Penanaman pada tanaman lada ini menggunakan sistem monokultur dan menggunakan ajir. 
  • Ajir terbaik sebenarnya ajir dari benda mati, namun mayoritas petani menggunakan tajar hidup seperti pohon randu. 
  • Jarak tanam ideal 2 x 2 meter.
  • Tanam bibit sekaligus dengan ajir yang telah disiapkan. Sehingga menanam ajir terlebih dahulu setelah itu tanam bibit lada atau batang lada didekat ajir. 
  • Lubangi sedalam 10 - 15 centimeter saja
  • Jarak lubang dari ajir sekitar 5 centimeter.
  • Setelah itu masukan bibit batang lada ke dalam lubang tanam lalu tutup kembali dengan tanah. Lebih baik lagi jika setelah lubang tanam terbuat dibiarkan terlebih dahulu selama 10 hari
  • Tambahkan pupuk kandang sebanyak 0,75 - 100 gram per tanaman. 
Cara penanaman bibit batang lada ini yaitu menghadapakan bagian yang ditumbuhi akar lebat ke bawah. Sedangkan bagian belakang dihadapkan keatas

4. Perawatan Dan Pemupukan

Perawatan pada tanaman lada cukup kompleks. Tidak hanya pemupukan dan pemangkasan. Banyak sekali yang harus dilakukan oleh petani lada agar tanaman lada dapat tumbuh dengan maksimal. Berikut ini beberapa perawatan yang harus dilakukan pada tanaman lada :

  • Pemberian Mulsa 
Pemberian mulsa ini dilakukan untuk membuat tanah sedikit lembab dan melindungi bibit batang lada yang baru ditanam dari cuaca panas.

Pemberian mulsa ini dilakukan pada saat tanaman lada berumur 3 - 5 bulan. Menggunakan bahan alami dari dedaunan kering atau jerami. Bisa juga menggunakan serabut kelapa.

  • Pengikatan Sulur Panjat 
Sulur ini adalah tunas yang menjalar ke atas. Jika masih muda, sulur harus diikat pada ajir agar merambat ke atas.

Pengikatan menggunakan tali plastik atau tali lainnya yang kuat. Langkah ini harus dilakukan, sehingga pertumbuhan lada dapat ke atas tidak memutar dibawah ajir.

  • Perampalan 
Perampalan ini biasanya bertujuan untuk membuang tunas-tunas yang tidak produktif. Bisa juga membuang batang yang sudah tua untuk meremajakan batang muda kembali.

Namun saat dibawah umur 3 tahun sebaiknya tidak usah dilakukan. Biasanya para petani di provinsi lampung tepatnya di kabupaten lampung timur. Para petani melakukan penanaman ulang atau biasa orang jawa menyebutnya "Di Jeng".

Yaitu merempel atau membuang semua daun yang ada dan batang lada yang sudah merambat di lepas dari ajirnya. Setelah itu, batang lada tersebut ditanam kembali secara melingkar dibawah ajir. Dan hanya disisakan ujung tunas atau pucuknya saja yang nuncul di permukaan tanah.

Sayang sekali kami tidak memiliki gambarnya. Karena pada saat artikel ini dibuat, tidak ada petani yang sedang melakukan proses ini. Tetapi secepatnya untuk kami berikan tutorial lengkapnya dan sekaligus videonya.

  • Penyiangan dan Pengairan 
Untuk penyiangan sangat perlu dilakukan. Terlebih ketika tanaman lada belum genap berumur 1 tahun.
Namun untuk pengairan biasanya sangat jarang untuk dilakukan. Akan tetapi lebih baik untuk dilakukan.

Jika akan melakukan penyiraman, sebaiknya menggunakan intensitas sedang. Karena tanaman lada kurang cocok dengan tanah yang mengandung banyak air.
Lakukan penyiraman sehari sekali pada sore hari.

5. Panen 

Tanaman lada biasanya sudah mulai belajar memproduksi buah pada saat berumur 3 tahun. Dan puncaknya sekitar berumur 8 tahunan.

Cara panennya cukup dengan memetik buah lada yang sudah tua. Bisa ditandai dengan warna buah lada tersebut yang kuning kemerahan. Atau jika di pencet terasa keras dan tidak keluar air atau pecah.

Panen lada biasanya dilakukan sekali dalam setahun. Namun terkadang bisa sampai 2 kali setahun tergantung iklim dan cuaca.

Itulah cara lengkap budidaya lada putih atau lada hitam yang menguntungkan. Kami akan terus merevisinya hingga mendapatkan cara yang terbaik dan menguntungkan untuk petani lada khususnya.