Usaha Menguntungkan Suplai Ayam Ke Rumah Makan Dan Analisanya



Menjadi suplier ayam di rumah makan mempunyai banyak sekali keuntungan. apalagi bila rumah makan terus mempunyai pelanggan. Maka keuntungan akan didapat dengan pasti.

Namun sebelum memulai usaha ini, perlu diketahui bahwa didalam suplai menyuplai sudah banyak pemainnya. Tapi apa salahnya mencoba. Toh, rezeki ditangan Tuhan. Bila kita berusaha pasti ada hasil.


Beberapa kendala yang harus dihadapi antara lain :

1. Sudah banyak pemain.

2. Harga ayam yang tidak stabil.

3. Permintaan yang sedikit dan tidak pasti.


Namun dari kendala diatas bisa diatasi dengan cara ini :

1. Banyak Pemain

Masalah ini memang menjadi serius. Karena banyak sekali rumah makan yang sudah mempunyai link tersendiri dalam memasok kebutuhannya. Cara terbaik adalah mencari kenalan didalam rumah makan tersebut. Cobalah bernego dan berilah fee di awal negosiasi tersebut. Kemungkinan besar usaha kita akan di terima.


2. Harga Ayam Yang Tidak Stabil

Salah satu kendala lain adalah harga ayam itu sendiri. Tentu tidak enak kan kalo setiap hari berganti-ganti harga. Kalo naik turun tidak masalah. Kalo naik terus bagaimana bisa lancar ?


3. Permintaan Yang Sedikit Dan Tidak Pasti

Karena rumah makan tidak mau rugi. Jadi kita harus siap menerima pesanan yang tidak pasti kapan datangnya. Namun, hal ini bisa diatasi dengan menyediakan stok ayam yang banyak.


Dari berbagai masalah diatas, usaha ini mempunyai kelebihan lain. Yaitu usaha yang mempunyai prospek baik untuk kedepan. Karena semakin hari wisata kuliner akan semakin banyak. Tentu akan banyak juga pertambahan rumah makan baru.

Saat ini saja banyak sekali rumah makan yang menyediakan menu ayam. Seperti ayam kecap ayam sayur. Biasanya mereka menggunakan ayam potong. Jarang sekali memakai ayam kampung. Kalo adapun jumlahnya sedikit. Dengan begitu bisa mempermudah kita dalam mencari bahan baku atau ayam itu sendiri.



Teknis Untuk Memulai Bisnis

Hal yang pertama harus dilakukan adalah mencari agen ayam potong atau kalo bisa langsung cari ke kandang peternakan ayam itu sendiri.
Sebagai bocoran nih ya. Seorang agen tidak mau menyuplai ayam potong kerumah makan dengan alasan ribet. Biasanya mereka menyuplai ke penjual ayam dipasar yang membutuhkan stok banyak. Kesempatan ini yang harus kita ambil.


-Langkah Pertama

nego dengan agen ayam. Tanya berapa harganya. Untuk saat ini sih didaerah saya harga dikandang 17rb/kg.

Langkah kedua survey ke warung warung. Tanya biasanya mereka beli dimana dengan harga berapa. Tawarkan jika ingin kerja sama menyuplai ayam. Kurangi harga dari harga pasaran. 1000 atau 2000 per kilogram.

Jika masih belum ada kesepakatan atau pihak rumah makan tidak mengizinkan. Coba berilah fee awal pada pengelolanya.
Tips untuk bernego atau menawarkan kerja sama adalah jangan menawarkan keinginan kerja sama dengan kasir. Karena mereka tidak tahu menahu dan biasanya acuh tak acuh. Lebih baik tanya saja ke kasir, bila kita ingin bertemu dengan pemilik atau pimpinan juru masak rumah makan tersebut.


-Langkah Kedua

Siapkan tempat untuk menampung ayam. Siapkan juga tenaga kerja untuk membersihkan ayam tersebut. Tawarkan ayam yang sudah bersih (sudah dipotong) karena warung warung membeli dipasar biasanya belum dipotong. Kalaupun sudah dipotong harganya mahal.

Dan inilah keunggulan yang kita miliki. Sehingga warung makan tidak ribet membersihkan ayam dan tidak perlu berbelanja. Bila rumah makan yang baik seharusnya mau. Karena hal ini merupakan keuntungan yang sangat besar bagi rumah makan tersebut.



Cara Menentukan Harga dan Mengambil Keuntungannya



1) Selisih harga ayam belum dipotong dari agen di pasar ke konsumen termasuk warung makan langsung biasanya Rp 3.000 - Rp 4.000 per kilo.
Rencanakan berapa keuntungan yang mau diambil dengan kondisi ayam yang sudah bersih.
Pasti warung makan lebih memilih ayam dari kita.

Ambil selisih Rp 1.500 saja per kilo. Jangan dipikir kecil atau besar untungnya. Untung kecil tapi permintaan besar kan tetap menjadi untung besar. Untung besar permintaan besar kan mustahil. Jadi tetap untung kecil.


2) Selain keuntungan perkilo. Kelebihan usaha suplai ini mempunyai untung tambahan atau bisa dibilang seseran.
Keuntungan tersebut adalah dari jeroan, kepala, sayap, dan ceker ayam.

Ingat, ayam yang di potong itu hanya dijual dagingnya saja. Yang lainnya kita ambil. Nah, ini juga memberikan untung lebih buat kita.
Sisa potongan ayam tadi bisa di tawarkan ke penjual ayam di pasar. Biasanya mereka mau membeli seharga Rp 200 per biji.

Satu ayam saja punya sayap 2, ceker 2, jeroan 1, dan kepala 1. Kalikan aja Rp 200 Untung Rp 1.200 per ayam. Lumayan bukan. Sehingga bisa digunakan untuk membantu bayar karyawan atau upah pekerja.



Analisa keuntungan :

Hitungan suplai per 25 rumah makan. Kita ambil konsumsi terendahnya. Satu rumah makan membutuhkan 4kg ayam dalam sehari.


Modal produk (ayam) dalam seminggu
4 kg × 25 × 6 = 600 kg

1 kg @ Rp 20.000
600 kg × Rp 20.000 = Rp 12.000.000

Tenaga kerja 1 orang @sehari
Rp 50.000 karena hanya membersihkan 100 kg ayam.
6 × 50.000 = Rp 300.000

Total modal dalam 1 minggu = Rp 12.300.000


Keuntungan per 1 minggu.
Penjualan daging ayam
600 kg × Rp 21.500 = Rp 12.900.000

Penjualan jeroan.
Ayam seberat 2 kg / ekor.
600 kg : 2 kg = 300 ekor.

Jumlah jeroan + sayap + ceker + kepala
@6 biji
6 × 300 ekor = 1.800 biji

1.800 × Rp 200 = Rp 360.000

Total omset
Rp 12.900.000 + Rp 360.000
= Rp 13.260.000 /minggu.

Profit
Omset - modal produksi - upah perkerja
13.260.000 - 12.000.000 - 300.000
= Rp 960.000 /minggu.

Hanya dengan 25 rumah makan bisa omset 900an ribu per minggu. Satu bulan berapa ?
Jika 100 rumah makan ?
Fantastis bukan ?
Ayo berusaha dan buat perubahan pada hidupmu mulai dari sekarang!!